“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” Kemudian mereka istiqamah/meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS Fushshilat: 30).
“Dari Sufyan bin Abdullah radhiyallaahu’anhu, ia berkata: aku berkata wahai Rasulullah ! Katakanlah padaku tentang islam dengan sebuah perkataan yang mana saya tidak akan menanyakannya kepada seorangpun selainmu. Nabi menjawab: “katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah”. HR Muslim.
Tepat tertanggal 30 Juli 2017. Saat itu, masjid dipenuhi oleh pemuda pemuda yang datang dari berbagai kota. Pada umumnya mereka datang untuk belajar bahasa Inggris. Ya, saat itu letaknya di Pare, yang sering diberi julukan "Kampung Inggris". Kala itu, mereka datang untuk melaksanakan solat subuh berjamaah. Solat pun lalu dimulai hingga akhirnya ditutup dengan salam. Lambat laun, orang orang pergi meninggalkan masjid, hingga tersisa beberapa orang saja. Saat itu, terlihat ada seseorang yang memakai jaket hitam bertuliskan ODOJ, dan beliau sedang membaca Al Quran.
Hati ini tergetar, karena dulu sempat mengikuti program ODOJ tapi terhenti karena tak sanggup berlomba dengan hari. Akhirnya renungan ini membuat ada sepercik keyakinan untuk berkomitmen mengikuti ODOJ lagi meskipun tidak masuk komunitasnya.
Akhirnya, dihari itu juga, 1 Juz Al Quran terbaca. Namun yang mengherankan, di malam harinya, saat dibuat postingan Line di Timeline pribadi yang kontennya tentang grit (ketabahan), ternyata postingan tersebut viral. Sungguh diluar dugaan. Moment tersebut yang membuat 31 Juli menjadi istimewa.
Oleh karenanya, komitmen untuk ODOJ menjadi semakin besar, dan berlanjut hingga sekarang.
Namun jujur saja, yang bertahan hingga sekarang hanyalah keinginannya. Terhitung dari tanggal tersebut, setidaknya sudah tertinggal 90 hari dari target Quran yang dibaca. Diperkirakan seharusnya sudah mengkhatamkan Al Quran sebanyak 7 kali plus membaca 13 Juz, tetapi saat ini baru mengkhatamkan 4 kali plus membaca 11 Juz.
Sungguh beristiqomah adalah sesuatu hal yang berat. Lagi lagi keinginan untuk meningkatkan ibadah itu selalu ada. Saat ini shaum Daud menjadi salah satunya. Sudah dimulai sejak tanggal 19 Februari yang lalu, namun hari ini terhenti karena saat pagi tadi rasa haus menyengat di kerongkongan, dan tenggorokan terasa sakit. Jadi alangkah baiknya bila untuk hari ini berhenti sejenak.
Itulah alasannya menulis blog ini. Banyak hal yang ingin dilakukan dan diistiqomahkan, namun seringkali gagal karena kurangnya komitmen dan kemampuan manajemen diri yang baik. Tapi sungguh, ini adalah hal yang wajar, dan ini adalah proses perbaikan.
Semoga dengan ditulisnya blog ini, bisa menyadarkan diri bahwa setiap harinya, kesempatan untuk beramal itu sama. Sadar bahwa setiap hari itu berharga.
Berbicara soal komitmen John C. Maxwell dalam bukunya The 21 Indispensable Qualities of A Leader, membagi 4 jenis orang:
1. Pengecut, Orang yang tidak memiliki tujuan dan tidak punya komitmen
2. Peragu, Orang yang tidak tahu apakah ia dapat mencapai sasarannya, dan takut membuat komitmen
3. Penyerah, Orang yang menuju sasarannya namun menyerah saat menemui hambatan
4. Pejuang mati matian, Orang yang memiliki sasaran, berkomitmen dan berani membayar harga untuk mencapainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar