Jumat, 09 Maret 2018

MENULIS KEMBALI DAN TAK INGIN LUPA LAGI

9 Maret 2018, Jatinangor, D18 TB1 Asrama ITB Jatinangor

Entah kenapa, rasanya seperti siklus. Melihat tulisan tulisan dahulu membuat diri ini menyadari bahwa ada siklus yang dilalui. Rasanya diri ini memiliki kebutuhan yang harus terpenuhi tanpa perlu ada penyadaran diri.

Menulis kembali adalah sebuah pilihan. Teringat sebuah quotes dari seseorang saat mengikuti kelas menulis 30 hari Challenge di bulan Ramadhan, quotesnya simple "Menulislah, karena menulis itu bekerja untuk keabadian". Selain itu rasa ingin menulis juga muncul tatkala ada buku yang menginspirasi isi kepala ini. Sayangnya kadang keinginan untuk membaca itu sangatlah sedikit. Jadi, selagi dada ini sedang diselimuti semangat, dan otak ini luber akan ide-ide segar, tak salah bila aku memulai untuk menulis.

Sebenarnya menulis di blog itu sudah mulai ditinggalkan orang. Laporan praktikum saja tidak membolehkan kita mencantumkan sumber dari blogspot. Orang sekarang sudah beralih ke sosial media seperti Line dan Instagram. Karena keduanya memudahkan seseorang untuk menjadikan dirinya viral lewat postingan yang dibuatnya.

Lalu apa yang membuat blog menjadi sebuah pilihan? Karena yang dibutuhkan saat ini bukanlah pembaca, mungkin nanti. Mungkin. Tapi yang dibutuhkan adalah cara agar bisa mengekspresikan emosi yang ada dan membahasakan peristiwa yang terjadi. Selama ini terdapat peristiwa yang perlu untuk dicatat dan diingat dan sangat disayangkan bila itu terlupakan.

Ada sebuah statement yang menarik
"Bicaralah kepada pemimpin yang mana pun, maka rasanya Anda akan menemukan peristiwa-peristiwa kunci dimasa lalunya yang berperan penting dalam penciptaan impiannya"

Itulah yang membuat perlu adanya tulisan ini. Minimal, berbicaralah pada diri sendiri, dan tanyakan padanya, peristiwa apa yang membuatmu menjadi seperti ini. Idealnya, kita bisa menanyakan hal tersebut kepada para pemimpin yang ada diluar sana, yang dia mampu membuat inspirasi dan semangat melangit-langit. Jadi, selagi ada wadah untuk bisa menyimpan memori ingatan tanpa harus lupa menaruhnya (read:buku) maka tidak ada salahnya menulis disini.

Hidup itu soal inspirasi dan menginspirasi. Melempar sebuah gagasan dan menangkapnya. Menuai sebuah hasil dan ditanam kembali setelahnya.

Karena pada dasarnya setiap manusia punya harga diri yang mereka perjuangkan sendiri sendiri. Mereka yang berkelompok karena mereka memiliki gagasan yang sama, cita cita yang sama, dan mungkin rasa yang sama. Mereka memiliki tolak ukur yang sama untuk meningkatkan harga diri mereka.

Lalu, ketika bersama itu menjadi nyata, pergerakan besar itu benar adanya.

Hingga akhirnya muncul sebuah pertanyaan. Gagasan apa yang akan kau terima? Gagasan apa yang akan kau perjuangkan? dan gagasan apa yang akan kau inspirasikan kepada yang lain?

Bersambung... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar